Rabu, 20 Januari 2016

Mesabat Biu Tradisi Desa Tenganan



Gambar desa tenganan
Gambar desa tenganan
Perang Pisang dilaksanakan di Desa Tenganan Daud Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Pulau Bali-Indonesia. Berjarak sekitar 60 km ke sebalah timur Kota Denpasar. Perang Pisang atau Mesabatan Biu Perang Pisang ini merupakan bentuk ritual menguji mental dan fisik dua calon pemimpin teruna yang disebut Saye dan Penampih.

Dalam pelaksanaannya, ada 16 orang pemuda yang sudah dipilih oleh kelian adat sebagai lawan dari calon ketua dan wakil ketua. Kemudian 16 pemuda yang telah dipilih  berkumpul di ujung desa, yang berjarak kurang lebih 300 meter dari pura Bale Agung. Ke-16 pemuda tersebut akan menjadi lawan bagi dua pemuda yang akan memegang tampuk ketua dan wakil ketua Desa Tenganan. Kedua pemuda tersebut biasanya sudah berdiri di jalan yang berlawanan dengan ke-16 pemuda tersebut.

Gambar  mesabat biu desa tenganan
Gambar  mesabat biu desa tenganan
Begitu kulkul ditalu sekitar pukul 10.00 Wita, Saye dan Penampihnya keluar Pura Dalem dengan memikul keranjang yang di dalamya berisi hasil bumi berupa pala bungkah berupa jenis umbi-umbian seperti ketela rambat, dan sebagainya.Keluarnya sang Saye dan Penampih ini langsung disambut sorakan puluhan pemuda yang sudah menunggu mereka di halaman Pura Puseh,
Gambar  mesabat biu desa tenganan
Gambar  mesabat biu desa tenganan
dan begitu keduanya melintas di depan Pura Puseh,  puluhan pemuda langsung men- yerang dengan lemparan pisang mentah. upacara  ini baru dikatakan berakhir ketika kedua pemuda tersebut sampai di pintu gerbang Pura Bale Agung. Sehingga ketika mereka berhasil melewati pintu gerbang pura tersebut maka akan langsung dinyatakan lulus serta berhak atas pengukuhan ketua dan wakil ketua pemuda Desa Tenganan.

Megibung atau makan bersama dalam satu wadah di Pura Bale Agung yang diikuti oleh semua warga desa menandai berakhirnya prosesi perang pisang. Selain sebagai prosesi menguji mental Saye an Penampih perang pisang juga bisa mempererat persaudaraan pemuda desa tenganan. Tenganan memang unik selain tradisi perang pisang, juga memiliki tradisi perang pandan atau mekare-kare.