Sabtu, 23 Januari 2016

Mesbes Bangke "Ngarap" Banjar Buruan, Tampaksiring, Gianyar

gambar tradisi mesbes bangke tampaksiring
gambar tradisi mesbes bangke tampaksiring
Seseorang sudah berada di atas mayat. Satu-persatu bahkan berebutan Mencabik dan menggigit tikar, kain kafan, dan rantai bambu yang kemudian dihempaskan ke udara,mayat diarak seperti dipermainkan. Guyuran air dari rumah warga menghujani jalanan, gamelan baleganjur yang menghentak menambah suasana prosesi ritual Mebes bangke. Tradisi mesbes bangke (mencabik mayat) yang sudah dilakukan sejak 1980-an oleh Banjar Buruan, Tampaksiring, Gianyar

Secara turun-temurun Menurut penuturan para tetua di Banjar Buruam. tradisi ini muncul karena pada jaman dahulu setiap mayat baunya sangat menyengat sehingga warga tidak bisa membawa ke kuburan. Dengan kondisi tersebut, muncul ide untuk melupakan bau busuk, krama mengarak sambil mempermainkan mayat tersebut. Tujuannya agar tidak ngadek (mencium) bau busuk saat mengarak, makanya ngarap (mempermainkan mayat) inilah yang dilakukan oleh warga.




Dari 13 banjar di Desa Tampaksiring, hanya Banjar Buruan yang masih setia menjalankan tradisi mesbes bangke.