Rabu, 17 Februari 2016

Pura Luhur Srijong Pewaregan Ida Kebo Iwa di Desa Srijong

Pura Luhur Srijong Pewaregan Ida Kebo Iwa di Desa Srijong

                Pura Luhur Srijong terletak di Banjar Payan, Desa Pakraman Batu Lumbang, Antap Selemadeg. Kata Srijong, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang dibagi menjadi dua suku kata  yaitu “Sri” yang berarti Raja atau yang mulia sedangkan Jong yang mempunyai arti  Jukung ( Perahu), Jadi bisa disimpulkan Srijong berarti Perahu Raja. Kata srijong atau perahu raja ini diambil kemungkinan pada saat Kebo Iwa akan berangkat ke Jawa atas undangan dari  Gajah mada yang pada saat itu ingin dipinang dengan seorang gadis Majapahit. Dari Serijong  inilah beliau kemudian naik perahu dan menyebrangi laut menuju pulau Jawa.

pura luhur srijong
gambar pura serijong 

                Diceritakan secara turun temurun dan dipercayai oleh masyarakat sekitar bahwa Pendirian Pura Luhur Srijong ini dimulai dari masyarakat yang melihat seberkas cahaya yang posisinya terletak di tepian pantai yang berbatu karang. Dan  di sekitar cahaya tersebut dikelilingi oleh pohon kelapa dan semak-semak. Di tempat itulah sekarang tempat berdirinya Pura Luhur Srijong.

pura luhur srijong
gambar pura serijong 
                Diceritakan juga  dalam sebuah perjalanannya Dang Hyang Dwijendra yang merupakan guru besar Bali ketika berkeliling Bali menyebarkan ajaran dharma untuk menata umat beragama di Bali. Beliau sempat singgah dan melakukan pemujaan di tempat ini. Masyarakat sekitar sangat terkesan dengan aura kepanditaan beliau, sehingga diputuskan untuk membangun pelinggih sebagai sarana memuja beliau sebagai guru bagi umat manusia.
  

               Di dalam Pura Luhur Srijong terdapat sebuah situs peninggalan yaitu sebuah batu karang dikelilingi pasir dan air laut berukuran kurang lebih 3 meter yang menyerupai sebuah periuk inilah yang disebut Payuk (periuk) Kebo Iwa. Kebo Iwa adalah seorang patih Bali yang sakti dan sangat termashyur. Di dalam sebuah Prasasti tertulis bahwa dikarenakan Ida Kebo Iwa tidak mempunyai tempat tinggal maka Kebo Iwa mendirikan sebuah Bale Panjang yg disebut dengan Bale Agung yang berada di Pura Puseh Beda di Desa Beda serta Kebo Iwa juga mendirikan bangunan dapur (pewaregan) di Desa Srijong.

                Ida Kebo Iwa dalam namanya memiliki makna yaitu Kebo artinya kerbau (wahana) pengadegan, raga dan Iwa memiliki makna itu, tat atau Tuhan  Jadi ida Kebo Iwa memiliki makna turunan raja wahana Tuhan karena ahli Kebo Iwa ahli dalam pembangunan tempat suci dan taat menjalani aturan agama. Dengan kata lain Kebo Iwa tiada lain merupakan salah satu awatara Tuhan dalam penerapan nilai luhur spirit alam Bali.

pura luhur srijong
gambar pura serijong 

                Di sebelah baratnya, di samping Pura Luhur Serijong, terdapat batu karang yang persis seperti dapur penduduk asli, berukuran lebih kurang 1 x 20 meter. Di sanalah Kebo Iwa diyakini memasak dengan mempergunakan periuknya tersebut. . Dan di sebelah selatan pura tepatnya di pantai Payan juga bisa dilihat berbagai peninggalan Kebo Iwa yang legendaris. Misalnya dapur, meja, tempat air, tempat duduk, dan tempatnya bertapa seperti sebuah batu pipih yang sangat halus. Di pantai Payan ini juga terdapat pasiraman toya leh yang diyakini sebagai tempat permandian Kebo Iwa ketika melakukan misi pengamanan laut.


                Di bawah Pura Luhur Serijong juga terdapat goa yang besar dan dalam. Ujungnya tepat berada di bawah Meru Tumpang Telu. Di tepi goa ini terdapat Pelinggih Biang Sakti di situlah dulu Kebo Iwa melakukan tapa brata yang dikawal oleh seekor ular besar dan seekor tikus putih sebesar anjing.